Barisan Muda Al-Ittihadiyah Sumatera Utara Laksanakan Kegiatan Dialog Kebangsaan

Medan (lihatnews.com) - Pimpinan Wilayah Barisan Muda Al-Ittihadiyah Sumatera Utara laksanakan dialog kebangsaan dalam rangka hari Pahlawan. Kegiatan dialog tersebut mengangkat tema Mewarisi Spirit Kepahlawanan para Ulama & Cendikiawan tersebut digelar di ruang Thayyiba Hall - Wong Solo Medan Senin, 18 November 2024 kegiatan tersebut dihadiri para ulama, akademisi, ormas islam, mahasiswa dengan menghadirkan pembicara diantaranya Prof. Dr. Syahrin Harahap, M.A (Guru Besar UINSU), Ari Usman, S.T., M.Kom (Pakar Teknologi), Dr. Tarmidi Dadeh, M.Psi., Psikolog dan H. Hidayatullah (Praktisi Ekonomi Syariah) serta sebagai Keynote Speaker Dr. H. Hasan Maksum, M.A (Ketua Umum MUI Kota Medan).

Dalam sambutannya Ketua Barisan Muda Al-Ittihadiyah Sumatera Utara Mohd. Farouq Hasymi Nasution, M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka momentum Hari pahlawan serta membangkitkan semangat para pemuda dan diharapkan dapat menjadi syi'ar khususnya bagi Barisan Muda Al-Ittihadiyah Sumatera Utara untuk menjalankan misi dakwah dan ukhuwah.


Ketua Barisan Muda Al-Ittihadiyah Sumut memberikan sambutan dan ucapan selamat datang

Acara tersebut dibuka oleh Ketua Majelis Pertimbangan Al-Ittihadiyah Sumatera Utara Buya Prof. Dr. KH. Amiruddin MS., M.A., M.B.A., P.hd.  setelah sebelumnya memberikan sambutan dan motivasi bagi pemuda dan khusunya Barisan Muda.

Ketua DPW. Al-ittihadiyah Sumatera Utara Dr. H. Muhammad Hasbie Ashshiddiqi, M.M., M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa tema yang diambil dalam kegiatan dialog kebangsaan ini sangat sejalan dengan semangat Al-Ittihadiyah ketika tahun 1935 awal didirikannya organisasi tersebut adalah untuk menyatukan perbedaan pandangan antara ulama dan cendikawan yang masing masing mengklaim kelompoknya paling benar.

"tema mewarisi spirit para ulama dan cendikawan yang dikemas dalam dialog kebangsaan ini sungguh sangat sejalan dengan awal mula dideklarasikannya pendirian Al-Ittihadiyah 27 Januari 1935 di gedung zelfstanding dibelakang Mesjid Raya Medan oleh Syekh. Ahmad Dahlan seorang ulama dari Langkat yang prihatin melihat dikotomi para ulama dan cendikawan, sehingga beliau berfikir untuk menyatukannya dan didirikanlah suatu wadah organisasi Al-Ittihadiyah yang artinya persatuan dan alhamdulillah masih eksis sampai saat ini"


Dr. H. M. Hasbie memberikan sambutan dan menyampaikan sejarah Al-Ittihadiyah

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Al-Ittihadiyah Sumut Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I, Ustadz Jufri, M.IKom selaku Sekretaris Majelis Syuro Al-Ittihadiyah, Sekretaris PW. Muslimat Al-Ittihadiyah Dr. Zunidar, M.Pd serta para tokoh Sumatera Utara diantaranya KH. Zulfikar Hajar, Dr. Amhar Nasution, M.A, Dr. H. Asren Nasution, M.A serta ormas islam lainnya.


Tokoh Agama dan peserta yang hadir dalam kegiatan dialog kebangsaan

Dalam paparan yang disampaikan Prof. Dr. Syahrin Harahap, M.A, banyak memngulas tentang definisi Pahlawan, menurutnya pahlawan itu tidak hanya orang memiliki jasa dalam kemerdekaan, tetapi juga orang orang yang menunjukkan nilai nilai substansi kemerdekaan baik sebelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan, bahkan syahadat yang diucapkan adalah sebuah pernyataan kemerdekaan termasuk memperjuangkannya adalah sebagai pahlawan.


Prof. Dr. Syahrin Harahap memberikan paparan materi

Diakhir paparannya Prof. Syahrin memberikan ilustrasi akselerasi bagi Al-Ittihadiyah untuk terus berbuat untuk ummat termasuk dialog kebangsaan  yang dilakukan ini merupakan langkah luar biasa karena seyogyanya kegiatan dialog kebangsaan ini dlaksanakan oleh organisasi umum lainnya.

"Al-Ittihadiyah ini bagasinya tidak banyak, pernahkah melihat orang yang ke air port, ada yang bawa koper, bawa tas di sandang, bawa kotak dijinjing, banyak bagasinya,  ormas lainnya sudah banyak bagasinya, sedangkan Al-Ittihadiyah ini sedikit bagasinya jadi masih lincah dan bahkan bisa berlari"


Peserta dan suasana kegiatan dialog kebangsaan

Laporan : Danu Sinaga C01